Mengapa Hati Nurani Sebagian Orang Tidak Berfungsi Dengan Baik


 
Hati nurani adalah bagian terdalam atau bisa dikatakan inti dari hati kita. Oh ya, Hati disini yang dimaksud bukanlah organ tubuh fisik kita  yang disebut juga sebagai "liver". Hati yang dimaksudkan disini adalah pusat perasaan yang terdapat perasaan halus kita yang berada di tengah rongga dada.

sebagaimana di jelaskan di kitab-kitab kuno (kecuali kitab Togel) bahwa di dalam inti hati kita  terdapat rahasia yang terbesar. ya, itulah hati nurani kita, yang selalu mengetahui kebenaran yang selalu mengarahkan kita kepada tujuan yang sebenar benarnya.

Kenapa? ini disebabkan karena hati nurani itu adalah inti dari diri sejati kita. Kita tahu bahwa diri sejati kita (roh) adalah percikan yang berasal dari Tuhan (Dzat Tuhan), itulah sebabnya  hati nurani tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun. 

Yang menjadi masalah adalah  hati nurani kebanyakan orang tertutup karena hatinya tidak terbuka.  Dengan tertutupnya hati seseorang maka hati nuraninya tidak bekerja. jadi, seorang penjahat pun punya hati nurani, tapi hati nuraninya dapat di katakan tidak bekerja sama sekali.

Akan Tetapi, secepat dia mempergunakan hati nuraninya, secepat itu pulalah dia akan mengarahkan kembali hatinya kepada Tuhan. sedemikian penting dan dahsyatnya Kekuatan hati nurani.
Bila dengan mempergunakan hati nuraninya seorang penjahat besar pun langsung akan mengarahkan dirinya kepada Tuhan, tentulah Anda semua yang rajin melakukan amal ibadah akan dapat memperoleh manfaat yang lebih besar lagi



Mungkin beragam pertanyaan mulai muncul dalam fikiran anda.

Bagaimana caranya?

Bagaimana Anda dapat mendengarkan hati nurani Anda?

Bagainama Anda dapat mengikuti hati nurani Anda?

Bagaimana Anda dapat membiarkan hati nurani menjadi nahkoda dalam diri dan hidup Anda?

Sebelum mempelajari bagaimana kita  dapat mendengar dan  membiarkan hati nurani menjadi nahkoda dari diri dan hidup kita, kita harus mundur selangkah terlebih dahulu. Mari kita melihat terlebih dahulu penyebab mengapa hati nurani banyak orang tidak dapat berfungsi dengan baik, walaupun sebenarnya hati nurani adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup kita

1. Tidak Ada Pelajaran Teknis yang Mempelajari Tentang Hati Nurani

Secara unum dapat dikatakan bahwa dengan belajar manusia dapat menjadi pandai, membutuhkan pelajaran dan pelatihan untuk dapat menjadi pandai dalam sebuah hal. Tetapi apabila kita teliti, hal hal yang kita pelajari tentang hati nurani  hanya berhubungan dengan cerita-cerita mengenai hati nurani tersebut. Kita mendengar dan mempelajari  mengenai betapa pentingnya hati nurani, betapa pentingnya mendengar dan mengikuti hati nurani kita, tetapi sebelum kita dapat mendengar  dan mengikuti hati nurani kita, hati nurani harus sudah aktif dan kuat terlebih dahulu. Namun selama ini tidak ada yang mengajarkan bagaimana cara mengaktifkan dan menguatkan hati nurani ini.

Dengan dibukanya rahasia ini, mudah-mudahan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan Anda dan bersama.  Sepanjang kita mempergunakan hati nurani setiap saat, semua yang kita lakukan akan sesuai dengan kehendak Tuhan. Ingat, bahwa melakukan  satu hal yang baik di mata Tuhan adalah jauh lebih penting dari pada melakukan sejuta hal yang baik menurut otak anda.

Apabila selama ini  kita tidak tahu atau tidak pasti apakah apa yang kita lakukan  adalah sesuatu yang baik dimata Tuhan atau tidak, maka, dengan aktifnya hati nurani, kita akan tahu dan selalu melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup ini.


2. Hati Belum Terbuka.

Bukankan hati nurani adalah sesuatu yang sangat alami dan penting dalam diri kita?

Bukankah hati nurani adalah sebuah karunia yang sangat berharga dari Tuhan?

Lalu, Mengapa karunia yang sangat berharga ini tidak berfungsi dengan baik sebagaimana seharusnya?

Ingatlah, bahwasanya hati nurani adalah inti dari hati kita. Seharusnya hati nurani memang berfungsi secara alami dalam diri setiap manusia. Tetapi karena merupakan inti yang terdalam dari hati,  hati nurani sangat terpengaruh oleh keadaan hati. Hati pada manusia banyak di tutup oleh  kotoran-kotoran yang di timbulkan oleh emosi negatif. Oleh lingkungannya, manusia sedari kecil cenderung diarahkan untuk menahan hatinya dan membiarkan otaknya untuk menguasai dirinya. Setiap kali hal ini dilakukan, otak akan menjadi semakin kuat dan menekan sehingga menutup hati.

Manusia juga cenderung di hinggapi oleh emosi-emosi negatif. Setiap kali emosi negatif menghinggapi manusia, sebenarnya muncul kotoran-kotoran yang mengotori hatinya. Lama kelamaan kotoran ini menutupi hati sehingga terbuka kecil sekali. Dengan demikian tentu saja hati nurani juga tidak dapat menjadi aktif karena terkurung di dalam hati yang tertutup ini. Sebelum Hati nurani dapat di aktifkan, terlebih dahulu hati harus di buka.

Apabila disini kita berbicara tentang emosi negatif, kita tidak berbicara mengenai penilaian di mata manusia. Jadi, walaupun seseorang sudah dapat mengendalikan emosi dan sifat negatif sedemikian baiknya sehingga dia tidak menunjukkkan sedikitpun emosi ataupun sifat negatif  di wajah ataupun di  gerak tumbuh lainnya. Dia hanya telah dapat mengendalikannya, sehingga tidak terlihat oleh manusia. Ingatlah, Bukan apa yang terlihat yang paling penting, tapi apa yang ada dihatilah yang paling utama.


3. Hati Nurani Belum Aktif

Hati nurani yang telah lama terkurung sekian lama di dalam hati  yang tertutup, perlahan lahan menjadi pasif. Jadi, sekiranya hati sudah dibuka pun, Anda masih belum bisa menggunakan hati nurani Anda secara langsung. Anda harus mengaktifkan hati nurani anda terlebih dahulu.
Setelah hati nurani Anda mulai aktif, Anda masih harus melatih  hati nurani Anda  agar dapat melawan tekanan dan batasan batasan yang selama ini telah dibuat oleh otak.

4. Otak Terlalu Dominan

Otak adalah bagian dari tubuh fisik dan terhubung langsung dengan  tubuh fisik. Dan selama ini otak kita sudah terbiasa untuk hanya mengenal dan berinteraksi dengan diri kita dari tubuh fisik. Kita juga telah terbiasa menggunakan otak kita sehingga mengalahkan hati kita. Dengan demikian otak menjadi sangat dominan. Oleh sebab itu di butuhkan pengertian dan  kesungguhan untuk dapat mengurangi dominasi otak  dan memberikan kesempatan kepada  hati nurani untuk dapat menjadi nahkoda bagi diri dan hidup kita.

5. Mementingkan Diri Sendiri

Hati nurani pada kebanyakan orang memang pasif dan terkurung di dalam hati yang mempunyai banyak kotoran. Tetapi, sebenaranya hati nurani masih tetap berusaha untuk bekerja. Hati nurani pada setiap manusia pasti pernah bekerja, setidak-tidaknya untuk beberapa kali dalam hidupnya. Khususnya apabila seseorang sedang berhadapan  dengan sesuatu yang sangat penting dimana godaan yang  menjauhkan dirinya dari Tuhan sangat kuat. Saat seseorang menghadapi sesuatu yang sangat jelek dan dapat menjauhkan dari Tuhan, hati nurani akan memberontak sekuatnya dari semua hambatan dan memberi peringatan kepada kita. Hati nurani tidak mau membiarkan kita terjerumus dan menjauh dari Tuhan

Tetapi, bagi manusia yang mementingkan diri sendiri, otak akan menutup hati nurani dengan mudah.
Lihatlah, betapa mudahnya otak membenarkan diri sendiri dengan manipulasi informasi yang ada.

Lihatlah betapa dengan mudahnya otak memilah-milah informasi yang diinginkan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Karena terlalu mementingkan diri sendiri, banyak manusia tidak menghiraukan hati nuraninya. Oleh otaknya, hati nurani ditekan sehingga makin sulit untuk berperan. Setiap kali otak berhasil mengalahkan hati nurani, hati nurani menjadi semakin lemah. lama kelamaan hati nurani menjadi tidak aktif gara-gara seseorang mementingkan dirinya sendiri. :)


(Sumber)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

good bro tp masih terlalu jauh, sukses ya