Kapan Bayi Mengerti Kata-Kata?
Meski belum bisa menimpali perkataan Anda, pada saat mulai mendapatkan suapan pertamanya, bayi ternyata sudah mampu mengenali sejumlah kata. Kemampuan itu muncul lebih awal dari teori yang selama ini dipegang oleh para psikolog. Semula, bayi dianggap baru bisa memahami makna kata mendekati usia satu tahun.
Tim peneliti dari Department of Psychology University of Pennsylvania, Amerika Serikat, membuktikannya. Bayi rupanya belajar mengartikan kata-kata melalui makanan dan bagian tubuh yang biasa disebut sehari-hari.
“Ini menakjubkan, mengingat pada usia enam sampai sembilan bulan, bayi belum bisa bicara, belum menunjuk, dan belum mampu berjalan,” ujar Elika Bergelson, salah seorang peneliti.
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti melibatkan 33 bayi berusia enam sampai sembilan bulan. Sambil duduk bersama orang tuanya, responden cilik ini diajak untuk melihat layar bergambar makanan dan bagian tubuh. Orang tua mereka bertugas membacakan kalimat perintah, misalnya, meminta bayi untuk mencari apel. Alat pendeteksi arah gerak mata memperlihatkan bayi mampu merespons dengan tepat.
Hanya, kemampuan tersebut tidak tampak berbeda pada kelompok bayi usia enam dan tujuh bulan maupun usia delapan dan sembilan bulan. Para peneliti belum dapat menjelaskan fenomena tersebut. “Perkembangan yang lebih signifikan baru terlihat ketika bayi mencapai usia sekitar 14 bulan,” ungkap Bergelson seperti dikutip Health Day.
Sebelumnya, memang sudah ada riset sejenis. Bayi memang sudah bisa mengenali kata ‘papa’ dan ‘mama’. Penelitian yang satu ini sedikit berbeda karena kata-kata yang diamati lebih umum dan ada kategori kelompok katanya.
Lantas, apa pesan kunci dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam edisi online Proceedings of the National Academy of Sciences ini? Swingley menyimpulkan, orang tua memiliki peranan penting bagi tumbuh kembang bayinya. “Bicaralah dengan bayi Anda, sedikit banyak, ia pasti mengerti.” Sudah cukupkah stimulasi yang diberikan untuk buah hati Anda?
Tim peneliti dari Department of Psychology University of Pennsylvania, Amerika Serikat, membuktikannya. Bayi rupanya belajar mengartikan kata-kata melalui makanan dan bagian tubuh yang biasa disebut sehari-hari.
“Ini menakjubkan, mengingat pada usia enam sampai sembilan bulan, bayi belum bisa bicara, belum menunjuk, dan belum mampu berjalan,” ujar Elika Bergelson, salah seorang peneliti.
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti melibatkan 33 bayi berusia enam sampai sembilan bulan. Sambil duduk bersama orang tuanya, responden cilik ini diajak untuk melihat layar bergambar makanan dan bagian tubuh. Orang tua mereka bertugas membacakan kalimat perintah, misalnya, meminta bayi untuk mencari apel. Alat pendeteksi arah gerak mata memperlihatkan bayi mampu merespons dengan tepat.
Hanya, kemampuan tersebut tidak tampak berbeda pada kelompok bayi usia enam dan tujuh bulan maupun usia delapan dan sembilan bulan. Para peneliti belum dapat menjelaskan fenomena tersebut. “Perkembangan yang lebih signifikan baru terlihat ketika bayi mencapai usia sekitar 14 bulan,” ungkap Bergelson seperti dikutip Health Day.
Sebelumnya, memang sudah ada riset sejenis. Bayi memang sudah bisa mengenali kata ‘papa’ dan ‘mama’. Penelitian yang satu ini sedikit berbeda karena kata-kata yang diamati lebih umum dan ada kategori kelompok katanya.
Lantas, apa pesan kunci dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam edisi online Proceedings of the National Academy of Sciences ini? Swingley menyimpulkan, orang tua memiliki peranan penting bagi tumbuh kembang bayinya. “Bicaralah dengan bayi Anda, sedikit banyak, ia pasti mengerti.” Sudah cukupkah stimulasi yang diberikan untuk buah hati Anda?
Sumber: http://www.republika.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar